Yayasan Konservasi Way Seputih Tawarkan Penanganan Konflik Satwa Liar (Gajah) dan Manusia Di Desa Tegal Yoso
Tegalyoso.id –
Intensitas konflik Gajah liar dan Masyarakat di Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur acapkali masih berlangsung. Meskipun tegalyoso.id belum menemukan data resmi tentang jumlah kejadian hal tersebut di Tahun 2020, namun masyarakat menyebutnya puluhan kali dan selalu merusak tanam tumbuh di lahan pertanian masyarakat.
“kami harus bagaimana pak, kami bertanam sudah pakai modal dan ingin panen, tapi nyatanya seperti ini” keluh seorang warga kepada responden tegalyoso.id.
Upaya pencegahan konflik Gajah liar dan Masyarakat di Desa Tegal Yoso yang telah dilakukan adalah melalui pembuatan Barrier berupa Parit pada tahun 2020 sepanjang 700 meter berkat swadaya murni masyarakat setempat (Dusun IV, V dan VI) dengan nilai Rp. 50.000.000,-
Penanganan jangka panjang dilakukan melalui pendekatan penyesuaian komoditi dengan jenis tanaman yang tidak disukai satwa liar khususnya pada wilayah rawan konflik dengan jenis tanaman seperti: jeruk nipis, jeruk lemon, pala, kemiri, dan kopi.
Sebagai upaya antisipasi konflik tersebut, Tim. CV LC Cobsulting Lampung Dalam Program Pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi oleh Yayasan Konservasi Way Seputih dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) , mengadakan kunjungan ke Desa Tegal Yoso, hari ini (04/05/2021) yang disambut langsung oleh Kepala Desa Tegal Yoso (Mohamad Yani).
Dari keterangan Bpk ISWANTO (Yayasan konservasi Way Seputih) mengungkapkan maksud kunjungannya adalah menentukan program pemberdayan yang sesuai untuk Masyarakat Desa Tegal Yoso yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Lebih lanjut dikatakan bahwa meskipun program ini tidak dapat mengatasi konflik Gajah liar dan Masyarakat di Desa Tegal Yoso secara total, setidak-tidaknya dapat membantu mengurangi resiko, demikian.
Direncanakan akan dilakukan top vew pada kelompok Gajah liar yang terindikasi sering berkonflik dengan masyarakat, dalam upaya membangun sistem identifikasi dini, peningkatan program pemberdayaan Kelompok Tani Wanita (KWT), Pengadaan Bibit Serai merah, dan Pelatihan cara memecah koloni tawon trigona.
Kunjungan Yayasan Konservasi Way Seputih dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) berkesempatan meninjau lokasi-lokasi yang terdampak konflik Gajah liar yang didampingi oleh Kepala Desa.
Penanganan konflik satwa liar yang komfrehensif tersebut juga memiliki potensi menjadi objek daya tarik wisata berbasis edukasi dan konservasi. Saat ini rencana pengembangan wisata alam tersebut sedang didalami lebih lanjut oleh Pemerintah Desa Tegal Yoso [...]
#tegalyososmartvillage
#smartvillagelampungtimur
# smartvillagelampung