tegal yoso.desa.id - Perubahan iklim membawa dampak signifikan terhadap sektor pertanian, termasuk di Desa Tegal Yoso. Curah hujan yang tidak menentu, suhu yang semakin meningkat, serta peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir dan kekeringan mengancam produktivitas pertanian. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan upaya pengembangan sistem pertanian yang mampu bertahan di tengah perubahan iklim, serta ramah terhadap lingkungan.
Dalam upaya meningkatkan ketahanan petani terhadap perubahan iklim, Desa Tegal Yoso mengadakan kegiatan pendampingan pertanian ramah lingkungan dan berketahanan iklim pada Hari Kamis (11/7/ 2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program desa yang didanai oleh APBDes tahun 2024, dengan tujuan untuk memperkuat kapasitas petani dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
Pendampingan Pertanian Berketahanan Iklim (Climate Resilient Agriculture) adalah suatu pendekatan untuk membantu petani mengatasi tantangan perubahan iklim melalui berbagai teknik dan strategi.
Beberapa materi penting yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi:
Survey dan Analisis Lokasi: Menilai kondisi geografis, iklim, dan ekosistem lokal. Ini mencakup analisis tanah, ketersediaan air, dan pola cuaca.
Identifikasi Risiko Iklim: Mengidentifikasi risiko utama yang dihadapi petani, seperti kekeringan, banjir, atau hama yang dipicu oleh perubahan iklim.
Perencanaan Adaptasi: Mengembangkan rencana adaptasi yang spesifik untuk lokasi berdasarkan hasil penilaian. dan Penerapan Teknologi Pertanian: memperkenalkan teknologi yang dapat digunakan oleh petani, yakni pembuatan biopori berbahan paralon 4 inc.
Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan survey dan analisis lokasi lapangan di lahan pertanian milik Anggota Kelompok Tani Sido Makmur II Desa Tegal Yoso.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta dari kelompok tani dan kelompok wanita tani di Desa Tegal Yoso, Pemerintah Desa, Unsur Kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama, Pendamping Desa dan Pendamping Proklim.
Kegiatan pendampingan pertanian berketahanan iklim ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan ketahanan petani di Desa Tegal Yoso. Dengan pengetahuan dan teknologi yang tepat, petani dapat lebih adaptif terhadap perubahan iklim, menjaga produksi pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan mereka [... ]