Tegalyoso.id - (28/6/21).
Pagi menjelang siang, Aparatur Pemerintah Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur mengadakan pertemuan terbatas, guna membahas rencana penggarapan film dokumenter sebagai salah satu strategi desa untuk dapat menawarkan potensi dan keunggulan desa ke ranah nasional. Kegiatan ini berlokasi di Hutan Akasia Dusun V (Solo) yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas.
Suasana santai disuguhi pemandangan yang hijau, diharapkan bisa mengembangkan ide dalam penggarapan film nantinya. Kegiatan "ngobrol santai" ini dihadiri oleh YKWS, Kepala Desa, Tim Smart Village Desa Tegal Yoso, Pendamping Desa dan mahasiswa KKN UIN Raden Intan, Bandar Lampung.
Sekretaris Desa, (Eksas Yulianto) mengatakan bahwa kegiatan pembuatan film pendek ini sebagai salah satu cara desa agar bisa memperkenalkan Desa Tegal Yoso melalui audiovisual.
Seperti diketahui bahwa Desa Tegal Yoso masuk dalam 10 besar nominasi Keterbukaan Informasi Publik tingkat Nasional. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada September mendatang. Desa Tegal Yoso menjadi satu-satunya perwakilan Lampung dalam ajang bergengsi tersebut, selalu aktif dalam memberikan update informasi desa yang dapat di akses melalui website tegalyoso.id.
Gagasan film ini akan mengangkat ekowisata yang ada di wilayah desa, dengan mengenalkan wisata kebun sayuran di lahan pekarangan, wisata budidaya madu klanceng dan wisata jelajah desa Tegal Yoso yang akan memperlihatkan kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari kerajinan hingga bagaimana masyarakat bersama Polisi Hutan berkolaborasi menjaga pintu perbatasan untuk menghalau gajah liar yang sering masuk ke areal pertanian masyarakat. Seluruh rangkaian tersebut diharapkan mampu menarik para wisatawan yang nantinya akan membantu peningkatan ekonomi masyarakat desa.
Maklum saja, Desa Tegal Yoso yang berbatasan langsung dengan TNWK menjadi salah satu desa terdampak dalam isu konflik gajah dan manusia. Meskipun upaya mitigasi sudah dilakukan namun masih saja sekumpulan gajah masih masuk ke areal perkebunan dan merusak potensi yang ada didalamnya. Kerugian ini tidak dapat dihindari dan tidak ada ganti rugi dari pemerintah terkait. Oleh karena itu, gagasan ini selain sebagai bentuk dan upaya pemerintah Desa dalam ajang perlombaan smartvillage juga sebagai salah satu strategi dalam peningkatan ekonomi.
Sejalan dengan program YKWS di Tegal Yoso dalam pendampingan masyarakat lewat upaya optimimalisasi potensi sumberdaya melalui pemberdayaan masyarakat, YKWS juga memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut dengan menjadi tim teknis pembuatan storyline dan script.
Project manajer YKWS, bapak Isyanto menyampaikan bahwa “Kegiatan ini juga perlu dukungan para pihak misalnya pengelola TNWK, Kepala Desa dan masyarakat, dibantu oleh mahasiswa KKN UIN Raden Intan sebagai salah satu kerja nyata mereka, yang siap untuk menjadi tokoh dalam pembuatan script yang nantinya dikemas cantik dengan suguhan panorama alam Tegal Yoso yang indah”. “Kolaborasi ini diharapkan bisa menghasilkan film dokumenter menarik untuk ditampilkan”. Lanjut Project manajer YKWS.
Meskipun kegiatan dilakukan dengan nuansa yang santai dan non formal tidak mengurangi tujuan dan output yang akan dicapai. Ngobrol tuntas di alam bebas, bisa menjadi inovasi baru dalam menggali ide dan solusi dalam permasalahan. Sesi ditutup dengan makan siang dan foto bersama.[ illa ]
#smartvillagetegalyoso
#smartvillagelampungtimur
#smartvillagelampung