Tegalyoso.id -
Guna mengembangkan Smart Government atau tata kelola pemerintahan yang cerdas, Desa Tegalyoso menerapkan berbagai platform digital sebagai bagian pengembangan Smart Village atau desa cerdas.
Smart Village merupakan pembangunan desa yang berbasis penerapan teknologi tepat guna. Dengan penerapan teknologi ini diharapkan desa bisa melakukan berbagai capaian terobosan sehingga memenuhi kualifikasi untuk masuk kategori Desa Mandiri.
Selain penggunaan teknologi pada pengelolaan administrasi desa, Desa Tegal Yoso juga mulai menerapkan berbagai platform digital untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan.
Salah satunya adalah penggunaan website desa dan platform padlet.com dalam kegiatan Musrenbangdes (31/10). Kegiatan ini bertujuan untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tegal Yoso Tahun Anggaran 2023.
Menurut Eksas Yulianto, Sekretaris Desa sekaligus Ketua Tim Penyusun RKPD, website desa digunakan untuk menyebarluaskan dokumen dan informasi yang akan dibahas dalam Musrenbangdes.
Masyarakat atau peserta Musyawarah hanya perlu mengunjungi website desa untuk mengunduh dokumen perencanaan yang akan dibahas. Selain lebih praktis, metode ini juga dinilai lebih murah.
“Kami merasa lebih nyaman dan praktis. Tidak perlu pengadaan, penggandaan dan penyebaran karena sudah ada di website yang bisa diakses oleh siapapun dari manapun. Biayanya juga menjadi lebih murah,” kata Eksas.
Kegiatan yang dihadiri oleh Camat Purbolinggo ini juga menggunakan platform padlet.com sebagai media diskusi. Padlet digunakan untuk menampung aspirasi masyarakat secara tertulis dengan lebih cepat. Selain efisiensi waktu, perangkat tertulis seperti padlet juga memberi ruang untuk masyarakat yang lebih suka menyampaikan aspirasi secara tertulis.
Penerapan padlet untuk diskusi Musrenbangdes ini, merupakan bagian dari aksi kolaborasi bersama Yayasan Konsevasi Way Seputih (YKWS).
Isyanto selaku manager program YKWS mengatakan, penggunaan platform digital seperti website dan padlet dapat membantu mengurangi penggunaan kertas.
“Setelah kegiatan, biasanya kertas hasil pengadaan dan penggandaan akan menjadi sampah. Sehingga kalau dikemas dengan digitalisasi, kita mengurangi penggunaan sampah. Hal ini artinya Desa Tegal Yoso secara nyata telah melakukan aksi dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Isyanto.
Kepala Desa Tegal Yoso (Mohamad Yani) dalam sambutannya berharap proses perencanaan ini, dapat lebih berkualitas dan transparant, sehingga dapat mengantarkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Musrenbangdes juga dihadiri oleh perwakilan UPTD, Perangkat Desa, BPD, dan Tokoh Masyarakat. Hasil musrenbang ini akan menjadi bahan dalam penyusunan RKPDes Tegal Yoso Tahun Anggaran 2023.
(Koresponden: Fitri)