tegalyoso.id - Pada era globalisasi dan digital saat ini yang dikenal dengan era 4.0, pelayanan informasi yang cepat, tepat, akurat dan murah sangat diperlukan. Karena masyarakat sekarang haus informasi, di mana ruang dan waktu bukanlah penghalang untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan, mencakup kebutuhan informasi global berbagai hal.
Sasaran Smart Village adalah penerapan konsep desa cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat yang lebih baik. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintahan dalam memanfaatkan data aplikasi sebagai sarana peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, ekonomi, budaya, kearifan lokal dan segala hal yang menyentuh kehidupan masyarakat.
Kepala Dinas PMDT Provinsi Lampung (Dr.Zaidirina.M.Si) menjelaskan, Konsep Smart Village dibangun atas prinsip bottom up. Berbasis data basse yang dimulai dari desa.
Sedangkan Ketua Team Official Smart Village Provinsi Lampung (Dafit Kurniawan), memberikan statement yang mengejutkan, bahwa desa-desa masih banyak yang gagal fokus dalam memaknai Smart Vilage.
“Smart Village itu hanya penamaan, apa aja bisa diciptain namanya. Di daerah-daerah lain juga sudah ada program serupa dengan penamaan yang berbeda”. Kata Davit.
Lebih lanjut Ketua Team Official Smart Village Provinsi Lampung menjelaskan, bahwa tujuan Smart Village yang sesungguhnya adalah sesuai dengan namanya, smart itu cerdas village itu desa. Smart Village seharusnya menjadi awal dari masuknya manusia ke era peradaban dan ekonomi digital tahap lanjut.
Terbentuknya mekanisme dan standar pelayanan, termasuk pola hubungan antar stakeholder, mekanisme integrasi layanan publik dan data, mengintegrasikan pelayanan dan data (informasi) untuk men-drive semua akses online. Tujuannya adalah untuk membantu memperingan melakukan analisator, integrator, evaluator, serta menyelaraskan IT Governance dengan bisnis proses di desa.
Dengan kata lain program smart village, berfungsi untuk mengawal keberlanjutan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang telah diinisiasi oleh Pemerintah Desa.
“Nah gagal fokus dan gagal fahamnya desa-desa tuh disini” Tegas Davit Kurniawan.
“Banyak desa yang menterjemahkan smart village itu adalah alat, smart village adalah proyek, smart village adalah aplikasi dan sebagainya…” Lanjutnya.
“Dan saat ini Pemerintah Desa masih fokus pada pembangunan talut dan lainnya, itu tidak salah sih, tapi kalau kita memperhatikan perubahan apa pada hari ini yang paling radikal dikehidupan orang, ya tiada lain yaitu digitalisasi, itu tidak bisa ditolak ga bisa dibendung… nah kalo itu sudah merangsak sampai ke desa dan kita tidak siap, dalam mengelola, mengamankan, memprotek berbagai sumber daya yang ada di desa, itu akan lebih jauh mengerikan lagi gitu….”. Pungkas Davit Kurniawan.
Smart Village seharusnya mampu mengubah wajah desa menjadi lebih menarik, pelayanan masyarakat lebih mudah, kebutuhan dasar masyarakat semakin terpenuhi dan pendapatan asli desa semakin meningkat. […]
-----------------------------
#smartvillage #smartvillagelampung #kemendespdtt