Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Pengertian Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang disebut nama lain adalah lembaga yang melakukan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Badan permusyawaratan ini merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Pancasila dan berkedudukan sejajar serta menjadi mitra dari pemerintah desa yang turut membahas dan menyepakati berbagai kebijakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Dalam upaya meningkatkan kinerja kelembagaan di tingkat desa, BPD memperkuat kebersamaan serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Desa dan/atau BPD memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah desa. Selaras dengan Undang-Undang Desa No.06 Tahun 2014.
BPD berfungsi mengayomi adat istiadat, membahas, dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah desa. Dalam UU No. 6/2014 tentang Desa, rumusan mengenai kedudukan BPD sudah mengambarkan fungsi representatifnya dengan menekankan makna Badan Permuswaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan Wakil dari Penduduk Desa berdasarkan keterwakilan Wakil dari Penduduk Desa berdasarkan keterwakilan Wilayah yang ditetapkan secara Demokratis . Sebagai perwujudan Demokrasi dalam Penyelengaraan Pemerintah Desa,BPD memiliki kedudukan penting dalam Sistim Perintahan Desa.
Kedudukan BPD
Sebagai mitra Kepala Desa, kedudukan BPD diperlukan untuk membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Dalam membahas rancangan peraturan desa dengan Pemerintah Desa menurut UU No. 6/2014 , BPD mempunyai kedudukan yang sederajat dengan Pemerintah Desa dapat duduk bersama dan mengadakan musyawarah dalam membuat kesepakatan tentang Peraturan Desa. Dalam UU No. 6/2014 pasal 55 menyebutkan Badan Permuswarakatan Desa mempunyai fungsi ayat (a) membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa.
Tujuan pembentukan BPD di setiap Desa adalah sebagai wahana/wadah untuk melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelengaraan Pemerintahan Desa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedudukanya sebagai mitra Pemerintah Desa, BPD memiliki posisi yang setara dengan Kepala Desa, yaitu sebagai salah satu unsur penyelenggara Pemerintah Desa. Pada hakikatnya, BPD sebagai Kanal (Penyambung) aspirasi masyarakat dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa (Perdes) dan peraturan Kepala Desa. Hal itu berarti BPD menjadi penyeimbang (Checks and balances) bagi Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa.
Keanggotaan BPD adalah wakil dari penduduk/warga desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggota BPD berperan sebagai wakil masyarakat yang dapat terdiri dari Ketua Rukun Warga, Pemangku Adat, Golongan Profesi, Pemuka Agama, Tokoh Perempuan, kelompok kelembagaan local atau pemuka masyarakat lainya. Dalam UU No. 6/2014 diatur bahwa anggota Badan Permuswaratan Desa merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisianya dilakukan secara demoratis. Proposional jumlah anggota BPD sangat dianjurkan sesuai dengan keterwakilan kelompok–kelompok atau pusat-pusat (basis) kekuasaan di Desa, misalnya keterwakilan tokoh–tokoh agama/adat, perempuan, kelompok tani/nelayan, maupun kelompok–kelompok lokal.
Masa Jabatan BPD
Masa Jabatan anggota BPD adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3(tiga) kali berturut – turut atau tidak berturut – turut . masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji. Pimpinan BPD terdiri dari atas 1 (satu) orang sekretaris. [...]
Sruktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA TEGAL YOSO |
KECAMATAN PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG |
PERIODE 2019 - 2025 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO |
NAMA LENGKAP |
NIP |
L/P |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR |
AGAMA |
JABATAN |
PENDIDIKAN TERAKHIR |
NOMOR DAN TANGGAL KEPUTUSAN PENGANGKATAN |
NOMOR DAN TANGGAL KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN |
KET |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
1 |
ABDUL ROHMAN |
1 |
L |
Lampung Tengah, 10 November 1967 |
Islam |
Ketua |
S1 |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
2 |
SAMIRAN |
2 |
L |
Lampung Tengah, 29 Agustus 1966 |
Islam |
Wakil Ketua |
S2 |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
3 |
SUDAR SUPIANTO |
3 |
L |
Tegal Yoso, 06 Februari 1980 |
Islam |
Sekretaris |
DIII |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
4 |
MUSRIYATI |
4 |
P |
Tegal Yoso, 25 Juli 1974 |
Islam |
Bendahara |
SLTA |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
5 |
SUGENG |
5 |
L |
Lampung Timur, 10 Mei 1964 |
Islam |
Anggota |
SLTA |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
6 |
ASMINI |
6 |
P |
Tegal Yoso, 10 Agustus 1975 |
Islam |
Anggota |
SLTA |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
7 |
DEDE MULYANA |
7 |
L |
Tegal Yoso,12 April 1994 |
Islam |
Anggota |
SLTA |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
8 |
ADI HIDAYA |
8 |
L |
Tanjung Inten, 27 November 1999 |
Islam |
Anggota |
SLTA |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
9 |
INDRA BUDIANTORO |
9 |
L |
Tegal Yoso, 16 Mei 1984 |
Islam |
Anggota |
S1 |
B.371/10-SK/2019, tgl 12 Sept.2019 |
12 September 2025 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui, |
|
|
|
|
Tegal Yoso, April 2021 |
|
|
Ketua BPD Tegal Yoso |
|
|
|
|
Sekretaris BPD Tegal Yoso |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ABDUL ROHMAN |
|
|
|
|
SUDAR SUPIANTO |
|
DOWLOAD DATA BPD