Penyuluhan Pertanian Ramah Lingkungan Memperkuat Ketahanan Desa: Inovasi dan Kolaborasi di Desa Tegal Yoso
tegalyoso.desa.id - Desa Tegal Yoso, Lampung Timur, Kamis (16/5/2024) menjadi saksi kegiatan penyuluhan pertanian yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik pertanian ramah lingkungan. Selaku narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Timur, Pembina Pertanian Lokal (PPL) Desa, dan Pendamping Program Kampung Iklim (Proklim) Desa itu, diikuti oleh anggota Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Turut hadir pula Pendamping Desa dan Kasi PMD dari Kecamatan Purbolinggo, menandai semangat kolaboratif dalam membangun ketahanan lingkungan di tingkat lokal.
Kepala Dinas DLH (Yudi Irawan) pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Perubahan iklim mempengaruhi pola tanam pertanian secara signifikan. Peningkatan suhu, perubahan pola hujan, dan fenomena cuaca ekstrem mengubah musim tanam dan panen. Pertanian harus beradaptasi dengan perubahan ini dengan menyesuaikan jenis tanaman yang ditanam, waktu tanam, dan praktik pertanian lainnya. Beberapa wilayah mungkin mengalami peningkatan produktivitas dengan musim tanam yang lebih panjang, sementara wilayah lain mungkin menghadapi tantangan karena kondisi yang tidak sesuai untuk tanaman tertentu. Ini membutuhkan perencanaan adaptasi yang baik dan investasi dalam teknologi dan praktik pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.
Dan selanjutnya masih dari DLH (Maya Sakti) dalam materinya menekankan pada dampak penggunaan bahan kimia terhadap pertanian masa depan. lebih lanjut beliau sampaikan bahwa penggunaan bahan kimia dalam pertanian, seperti pestisida dan pupuk, memiliki dampak besar terhadap pertanian masa depan. Meskipun bahan kimia tersebut dapat meningkatkan hasil panen dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman, penggunaannya yang berlebihan dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan manusia. Dampaknya meliputi pencemaran air dan tanah, kerusakan ekosistem, resistensi hama dan gulma terhadap pestisida, serta penurunan kesuburan tanah.
Sedangkan Pembina Pertanian Lokal (PPL) Desa (Zulaikha) menekankan pada pentingnya praktik Pertanian Ramah Lingkungan. Pertanian ramah lingkungan mengacu pada praktik-praktik pertanian yang mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil meningkatkan kesejahteraan petani dan kesuburan tanah. Ini mencakup penggunaan teknik organik, seperti pemupukan alami dan pengendalian hama secara biologis, serta praktik-praktik konservasi tanah dan air, seperti agroforestri, rotasi tanaman, dan irigasi yang efisien. Pertanian ramah lingkungan juga melibatkan pelestarian biodiversitas, pengurangan limbah, dan penggunaan energi terbarukan. Tujuannya adalah menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan secara ekologis, ekonomis, dan sosial. [...]