Menurut laporan dari CNBC Indonesia, tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun yang lebih panas dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh terus berlanjutnya pemanasan global dan perubahan iklim yang telah terjadi sebelumnya.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, dalam wawancara dengan CNN Indonesia pada Jumat (26/1/2024), menyatakan bahwa pemanasan global mencapai rekor baru pada tahun 2023, melampaui rekor tahun 2016, dan diperkirakan akan meningkat lagi pada tahun 2024. Fenomena panas ekstrem telah terjadi pada paruh kedua tahun lalu, yang dipicu oleh El Nino dan perubahan iklim.
Suhu global yang meningkat mencapai 1,45 derajat Celcius, hanya berjarak tipis dari target yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, yaitu 1,5 derajat Celcius. Panas ekstrem tersebut telah berdampak pada kesehatan manusia dan kebakaran hutan di berbagai lokasi, menurut laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, dengan target pengurangan sebesar 29% secara mandiri dan 41% melalui dukungan internasional pada tahun 2030. Upaya-upaya tersebut meliputi pengurangan laju deforestasi, pengelolaan hutan lestari, rehabilitasi hutan, pengelolaan lahan gambut dan mangrove, peningkatan konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan, pengelolaan sampah dan limbah, penerapan sistem pertanian rendah karbon, serta penekanan emisi karbon di sektor transportasi.
Ardhasena menegaskan bahwa masalah pemanasan global dan perubahan iklim adalah tanggung jawab bersama, dan perlu untuk melakukan upaya pencegahan dan pengurangan dampaknya. [...]
tonton video: Gelombang Panas Melanda Asia