LAMPUNG(Generasi Sehat Tanpa Stunting)
PENANGGULANGAN STUNTING DIMULAI DARI MASA
REMAJA
Stunting masih menjadi masalah penting yang perlu di waspadai oleh para orang tua di Indonesia. hal ini karena stunting atau masalah tubuh prawakan pendek tersebut merupakan salah satu gangguan pertumbuhan pada anak anak.stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pende k ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi.
Remaja merupakan kelompok yang memiliki andil besar dalam menhasilkan keturunan di masa depan. wanita anemia dapat melahirkan bayi BBLR. Bayi BBLR dapat menyebabkan stunting di kemudian hari.
berdasarka data riskesdes pada tahun 2018 ,jumlah remaja yang menikah dibawah usia 16 tahun mencapai angka 15,66% dan angka ini justru meningkat dibandingkan data sebesar 14,18% di tahun 2017. Padahal pernikahan usia remaja cukup beresiko menimbulkan dampak dampak negatif,.
oleh karena itu pada Rabu,8 Desember 2021 Desa Tegal Yoso mengadakan penyuluhan Pencegahan Stunting Untuk Remaja Putri yang bertujuan untuk Mempersiapkan kondisi fisik remaja putri sebelum hamil agar menjadi calon ibu yang sehat, baik fisik dan mental sehingga saat hamil tidak mengalami anemia yang menyebabkan bayi tidak lahir rendah yang beresiko stunting.
ibu Alusia menjelaskan dalam materinya "Resiko yang di alami oleh anak pendek/stunting:
- Kesulitan belajar
- Kemampuan kognitifnya lemah
- Mudah lelah dan tak lincah di bandingkan dengan anak seusianya.
- Mempunyai resiko lebih tinggi untuk terserang penyakit infeksi
- Memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai penyakit kronis.

ibu woro ayu selaku bidan desa juga mengatakan Untuk mengurang resiko terjadinya stunting demi generasi yang lebih baik kita harus menghindari pernikahan dini,menjaga hesehatan dengan makan makanan yang sehat,mengkonsumsi tambahan tablet tambah darah sejak remaja dan Hamil pada saat rahim sudah siap.
